I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan tergantung pada adanya pemasukan air kedalam sel yaitu pasokan air dari jaringan saru kejaringan lainya disuatu lingkungan. Osmose terjadi apabila suatu larutan dipisahkan oleh suatu selaput yang permeabel oleh air. Tekanan osmose merupakan tekanan yang mendorong air untuk berdifusi. Osmose juga merupakan proses fisika difusi (dengan osmosis sebagai bagian khususnya) memainkan peranan yang sangat penting pada fisiologi tumbuhan,sehingga pengertian yang jelas mengebiai proses ini perlu sekali dimiliki, tetapi agar mudah dimengerti, beberapa sifat umum materi harus diperhatikan terlebih dahulu.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Plasmolisis suatu sel dapat digambarkan pada plasmolisis sekumpulan sel dengan sifat-sifat yang sama. Partikel-partikel ini mempunyai dua sifat yaitu kemampuan untuk bergerak bebas dan kecenderuan untuk partikel yang sama untuk tarik menarik. Kedua sifat ini sangat bertentangan.
Pada awal inspien plasmolisis air keluar dari vakuola hal ini dapat dilihat dari mengkerutnya suatu jaringan keadaan ini bersifat tidak dapat balik. Penyusutan akan berlangsung terus selam,a air yang hilang akan lebih banyak dari sel yang berada pada larutan yang mempunyai potensial osmosis yang tinggi . Sebagai perkiraan dapat dikatakan sebagai kecenderungan untuk gerakan bebas lebih unggul, zat itu akan berada dalam bentuk gas, jika kecenderungan untuk gaya tarik lebih unggul zat itu akan berada dalam bentuk padat.sedangkan jika kedua kecenderungan itu kira-kira sama kuat, zat itu akan berada dalam bentuk cair.
Ada dua faktor penting yang menentukan apakah suatu zat tertentu berkelakuan sebagai zat padat, cair, ataupun gas yaitu mobilitas dasar suatu zat ( misalnya partikel oksigen sangat bersifat mobil, sedang kan sangat saling berikatan kuat ) dan suhu zat itu ( misalnya penggunaan panas dapat mengubah zat cair menjadi gas dengan meningkatkan kemampuan gerakan bebas partikel zat itu ).
B. Tujuan
Percobaan ini bertujuan untuk mengukur tekanan osmosis jaringan umbi kentang ( Solanum tuberosum ).
II. TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kentang merupakan tanaman yang berasal dari America selatan, peru dan Bolivia yang diintroduksi keeropa pada tahun 1570 an. Tanaman kentang juga merupakan tanaman semusim. Yang mempunyai perdu batang yang keras, dan umbinya berasal dari modifikasi batang. Bunganya bersifat hemafrodit bersifat protogeni.
Adapun jenis-jenis kentang yang diiusahakan di indonesia yaitu: Patrones, Rapan dan Thum dengan daging dan kulit umbi berwarna kuning. Yang kedua jenis Donata Radosa dengan daging dan kulit umbi berwarna putih, yang ketiga jenis desire dan arka dengan daging berwarna kuning dan kulit berwarna merah.
Syarat tumbuh kentang yaitu : tumbuh baik pada ketinggian 500-2000 m dpl. Dengan curah hujan berkisar 200-300mm/bulannya. Dengan suhu 15 – 20 oC tanaman ini dapat tumbuh dengan baik dan pada kelembaban 80-90%. Tanah yang digunakan untuk menanam kentang pada umumnya perlu pH sekitar 5,5-6,5 lebih atau kurang dari peha tersebut kualitas kentang akan tidak baik. Dalam memproduksi kentang memerlukan sistem draenase dan aerasi yang baik.
Pada hakikatnya tekanan osmose merupakan suatu proses tekanan yang menyebabkan difusi. Osmose juga merupakan difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara difertensial. Membran sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi melekul lain dikatakan permeabel secara diferensial. Seperti dikatakan diatas, pelarut universal adalah air.
Secara sederhan dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ketempat berkonsentrasi rendah. Pertukaran air antara sel dan lingkungan adala suatu faktor yang sangat penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu osmosis.
Suatu percobaan yang menunjukan proses osmosis adalah suatu percobaan yang mengamati suatu lubang bawah dari tabung gelas ditutup dengan selaput. Selaput itu berfungsi sebagai membran permeabel secara diferensiasi, yang meloloskan melekul-molekul air secara cepat, tetapi menghalangi molekul yang lebih besar.
Tekanan osmose cairan dapat ditentukan dengan cara mencari suatu larutan yang mempunyai tekanan osmose sama dengan cairan tersebut. Dalam car ini kita dapat mengambil patokan pada terjadinya peristiwa plasmolisis sel.dalam keadan insufisien plasmolisa tekanan osmose cairan sel adalah sam dengan tekanan osmose larutan dalam massa jaringan sel tersebut direndam. Plasmolisa dapt dilihat dibawah mikroskop sebagai suatu percobaan.
Fungsi air sebagai larutan ini penting sekali artinya bagi kehidupan tumbuhan. Struktur molekul protein dan asam nukleat sangat ditentukan dengan adanya molekul air disekitarnya. Aktivitas senyawa lain didalam protoplasma juga sangat ditentukan kandungan air (Kimball, 1998).
Untuk menyatakan status air atau perimbangan air dalam tubuh tumbuhan dapat dilakukan dengan dua cara yang umum digunakan, yaitu satu diantaranya berdasarkan atas energi air didalamnya jaringan tumbuhan yang lazim disebut potensial air, dan ini merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan status air dari jaringan tanaman dengan memakai istilah potensial air.
Suatu jaringan akan mengalami defisit air jika potensial air tersebut kurang atau lebih dari 0 (nol) bar. Cara yang kedua adalah dengan mengukur kuantitas air dari suatu jaringan kandungan airnya dan menyatakan dengan kondisi standart tertentu ( Zuljati, 1997 ).
III. ALAT,BAHAN DAN CARA KERJA
B. Alat dan bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah :
(1). Umbi kentang, (2) air (untuk mencuci atau membasahi bahan yang akan digunakan),(3) larutan sukrosa
Dan alat yang digunakan adalah :
(1). Pipa Pena, (2). Pisau silet, (3). Timbangan analitik, (4). Penggaris, (5) cawan petri, (6). Gelas piala, (7) kertas label.
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah :
1. Siapkan 6 buah tabung reaksi/ gelas piala (150 atau 250 ml) masing-masing diisi dengan 100 ml dari larutan berikut ini : air distelisasi,0,0,15; 0,20; 0,25; 0,30; dan 0,35,0,40 dan 0,45. mol larutan sukrosa.
2. Kupas kulit umbi kentang lalu lubangi umbikentang tersebut dengan alat pelubang dengan panjang 4 cm. letakan dalam sebuah wadah tertutup agar tidak terjadi evaporasi.
3. Dengan pisau silet potonglah satu silinder kentang menjadi irisan-irisan tipis dengan tebal 1-2 mm.
4. Bilas irisan kentang denga air destilasi dengan cepat, keringkan dengan kertaspengisap dan timbang. Selanjutnya masukan kedalam salah satu larutan sukrosa yang telah disediakan.lakukan ini pada tiap-tiap silinder kentang untuk masing-masing larutan berikutnya.
5. Setelah 2 hari direndam, keluarkan irisan-irisan tersebut dari masing-masing tabung, lalu keringkan dengan kertas pengisap lalu timbang lakukan ini untuk semua contoh perlakuan
6. Kemudian buat grafik dan plotkan persen perubahan berat pada ordinat dan konsetrasi larutan sukrosa M pada absis
B. Pembahasan
Pada praktikum tekanan osmosis pada jaringan yang diamati adalah perubahan berat yang terjadi setelah kentang direndam dengan aquadest dan larutan sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda-berbeda.Sebelum kentang direndam dengan larutan tersebut pertama kentang tersebut dikupas dengan carter dan dipotong dengan panjang 4 cm, tinggi 0,5 cm dan lebar 1 cm dan ditimbang,Setelah selesai kemudian irisan tersebut dimasukkan dalam tabung reaksi yang berisi larutan aquadest, larutan sukrosa0, 0,15 M, 0,20 M, 0,25 M, 0,30 M, dan 0,35 M,0,40M,0,45M. Kentang tersebut ditahan sampai 30 Menit dengan keadaan tabung reaksi ditutup dengan tangan. Setelah 2 hari kemudian kentang tersebut dikeluarkan dari tabung reaksi dan dilakukan penimbangan kembali .
Tumbuhan tumbuhan tingkat tinggi tersusun dari banyak sel.kumpulan sel yang sama struktur dan fungsinya membentuk jaringan.kumpulan beberapa jaringan akan membentuk organ tumbuhan .sebanyak 80% dari keseluruhan jarngan yang ada dalam tubuh tumbuhan merupakan jaringan parenkimatis,yang terdiri atas sel-sel hidup yang berdinding tipis.jaringan penimbun pada umbi kentang adalah salah satu contoh jaringan parenkimatis.
Pertumbuhan bergantung kepada adanya pemasukan air kedalam sel,yaitu pasokan air dari jaringan yang satu ke jaringan yang lain serta pasokan air dari lingkungan.proses pemasukan air dari lingkungan ke jaringan sangat dipengaruhi oleh tekanan osmosis jaringannya.
Peristiwa plasmolisis satu sel dapat digunakan untuk menggambarkan plasmolisis pada sekumpulan sel dengan sifat-sifat yang sama .sekumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama dimaksud adalah apabila jaringan kita masukan kedalam suatu seri urutan perlakuan dari larutan sukrosa.kemudian kita tunggu berapa saat.setelah air saling bertukar maka kekenyalan,kelenturan jaringan dapat diukur secara sederhana.pada awal plasmolisis insipen,air keluar dari vakuola.hal ini dapat dilihat dengan menyusutnya jaringan.keadaan penyusutan jaringan ini tak terbalikan.penyusutan akan berlangsung terus,selama air yag hilang lebih banyak lagi dari sel yang berada dalam larutan dengan potensial osmosis negatif.
Pristiwa ini dapat terjadi pada proses pergerakan air dari substrat ke akar.dalam percobaan ini larutan sukrosa diumpamakan sebagai substrat,sedang jaringan diumpamakan sebagai akar.perbedaan tekanan osmosis antara bulu akar dan tanah akan mengakibatkan adanya alran air.apabila tekanan osmosis antara tanah dan bulu akar sama besar ,maka tidak akan terjadi aliran air.jika tekanan/potensial osmosis bulu akar lebih negatif dari pada tanah,maka air akan mengalir dari tanah keakar.dengan kata lain air masuk kedalam tubuh tumbuhan.
Proses ini terjadi sambung menyambung dari akar ke daun sehingga air akan mengalir dari akar ke batang dan selanjutnya kedaun.apabila tanah mengandung senyawa terlarut yang dapat mengakibatkan keluarnya air dari vakuola sel bulu akar,maka sel bulu akar aka kehilangan air.akibatnya air akan keluar dari tubuh tumbuhan.peristiwa ini dapat terjadi misalnya pada saat kita melakukan pemupukan.
Dari semua percobaan yang dilakukan masing-masing kelompok ternyata dapat diketahui bahwa berat kentang tersebut naik atau bertambah.Perubahan berat kentang tersebut yang paling rendah adalah 0,05 dan yang paling tinggi adalah 0,21 dan bila dinyatakan dengan persen yaitu yang paling rendah adalah 2,14 % dan yang paling tinggi adalah 9,4 %.Dari sini dapat kita simpulkan bahwa berat kentang dapat meningkat dengan perendaman dengan aquadest dan larutan sukrosa dengan konsentrasi yang berbeda-beda dan dengan perlakuan yang sama.
Disini kita juga dapat mengetahui bahwa perubahan berat masing-masing perlakuan berbeda-beda berarti dengan perbedaan tersebut dapat kita simpulkan bahwa perubahan beratnya itu terjadi karena perbedaan larutan yang digunakan pada saat perendaman. Tetapi tidak dapat kita ketahui apakah perbedaan konsentrasi mempengaruhi mana yang terberat dan teringan karena berat yang kita amati tidak berurut sesuai dengan konsentrasi yang digunakan dengan perbedaan 5 M permasing-masing percobaan.Dari hasil yang diketahui perubahan berat yang terbesar sampai yang terkecil yaitu kentang yang direndam dalam aquadest
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam praktikum ini adalah:
1. Pada praktikum jenis dan konsentrasi yang dipakai mempengaruhi berat yang terjadi pada masing-masing percobaan.
2. Perubahan berat terbesar yaitu aquadest
3. Adanya tekanan osmosis pada jaringan
4. perubahan berat masing-masing perlakuan berbeda-beda
5. Dari semua percobaan yang dilakukan masing-masing kelompok ternyata dapat diketahui bahwa berat kentang tersebut naik atau bertambah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar